7 summits

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai Carnstensz Piramyd International Schedule 2013, silahkan kunjungi
 
Istilah “Seven Summits” pertama kali dicanangkan oleh Richard Daniel Bass (Bass adalah nama keluarga), warga negara Amerika Serikat, sekitar tahun 1980.

Richard Daniel membuat sebuah daftar yang berisi 7 puncak tertinggi di dunia, yang kemudian dikenal dengan nama “Bass List”. Daniel Bass sendiri menyelesaikan pendakian “Seven Summit”-nya, dengan mendaki Everest pada tanggal 30 April 1985.

Berdasarkan berbagai argumentasi, “Bass List” kemudian direvisi oleh Reinhold Messner, dengan mengganti puncak tertinggi di Australia “Gunung Kosciuszko” (ketinggian: 2228 M) dengan “Carstenz Pyramid” (ketinggian: 4884 M) yang berada di Irian Jaya (Papua), untuk mewakili wilayah Oceania.

Revisi Messner ini, kemudian dikenal sebagai “Messner List”, yang menjadi lebih populer di dunia, dengan sebutan “Seven Summit”

Pendakian berdasarkan “Messner List” sendiri, pertama kali diselesaikan justru oleh Patrick Morrow dari Canada pada tanggal 7 Mei 1986, dan baru kemudian disusul oleh Messner sendiri pada tanggal 3 Desember 1986.

Sejak pertama kali konsep “Seven Summits” dicanangkan, sudah menjadi impian para pendaki gunung sejati di seluruh dunia. Hingga saat ini, sudah tercatat 348 orang pendaki, dari 56 negara yang berhasil menyelesaikan “Seven Summits” ini,

Sementara hingga Januari 2012 tercatat ada 4 orang Indonesia (Ina) pada nomor urut 327, 328, 329, 330, yang berturut-turut sbb: Broery Andrew Sihombing, Janatan Ginting, Frans Xaverius, dan Sofyan Arief Fesa

Hystory of Seven Summits

The Seven Summits are the highest mountains of each of the seven continents. Summiting all of them is regarded as a mountaineering challenge, first postulated as such and achieved on April 30, 1985 by Richard Bass (Bass et al. 1986).

Definition
The Seven Summits are composed of each of the highest mountain peaks of each of the seven continents. Different lists include slight variations, but generally the same core is maintained throughout.

Carstensz Climbing History

In 1936 the Dutch Carstensz Expedition, unable to establish definitely which of the three summits was the highest, attempted to climb each. Anton Colijn, Jean Jacques Dozy and Frits Wissel reached both the glacier covered East Carstensz and Ngga Pulu summits on December 5, but through bad weather failed in their attempts to climb the bare Carstensz Pyramid. Because of extensive snow melt Ngga Pulu has become a 4,862 m subsidiary peak, but it has been estimated that in 1936 (when glaciers still covered 13 square km of the mountain; see map) Ngga Pulu was indeed the highest summit, reaching over 4,900 m.

Puncak Jaya

Puncak Jaya (pronounced [ˈpuntʃaʔ ˈdʒaja]) or Carstensz Pyramid (4,884 m) is the highest summit of Mount Carstensz (/ˈkɑrstəns/) in the Sudirman Range of the western central highlands of Papua province, Indonesia (within Puncak Jaya Regency). Other summits are East Carstensz Peak (4,808 m), Sumantri (4,855 m) and Ngga Pulu (4,863 m). Other names include Nemangkawi in the Amungkal language, Carstensz Toppen and Gunung Sukarno.